Ade Sopyan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Senin, 08 Juni 2015

Mahasiswa Pecinta Alam Peringati Hari Kartini


 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapala) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), menggelar beberapa kegiatan bersampena dengan peringatan hari Kartini dan hari Bumi se-dunia 20-22 April.

Indra Kurniawan sebagai panitia pelaksana mengatakan, ada tiga kegiatan yang sudah disusun.   “ Pengumpulan tanda tangan dan video, kunjungan ke panti jompo, dan bagi-bagi bibit di daerah Pamedan,” tuturnya.

Dia juga mengatakan tiga kegiatan ini akan dibagi dalam beberapa hari dan tempat pelaksaannya. Sekarang kami sedang fokus kegiatan pengumpulan pembubuhan tanda tangan dan video di kampus Senggarang dan Dompak, dengan membagi beberapa tim untuk kegiatan ini. “ Karena kampus kita terbagi dua, maka kita juga membagi dua tim,” jelasnya ketika diwawancara oleh wartawan Umrah News di sekretariat, Senin (20/4) siang.

Selanjutnya Indra juga menjelaskan bahwa pengumpulan tanda tangan dan video ini, mengangkat tema “ Senyum Kartini Melestarikan Bumi di negeri Gurindam”. Dengan membagi waktu dan bekerjasama dengan 15 anggota muda Mahapala, sedangkan untuk kegiatan pengumpulan tanda tangan ini di mulai pukul 08.00- 14.00 WIB. Ditanyai mengenai anggaran kegiatan perdana yang dilakukan oleh anggota muda Mahapala, Indra menjawab untuk sementara waktu ini, menggunakan uang yang dipinjamkan oleh salah satu anggotanya yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sementara itu tanggapan dari koordnasi lapangan Johannes Nababan mengatakan, pengumpulan pembubuhan tanda tangan ini  bertujuan untuk membangkitkan jiwa kartini muda. Apalagi mahasiswa harus eksis melanjutkan perjuangan ibu Kartini. Parisipasinya itu salah satunya melalui pembubuhan tanda tangan di kain putih. “ Untuk target tanda tangan ini sampai kain putih ini terisi penuh,” tuturnya.


Ditemui di tempat berbeda Ketua Umum Mahapala, Budi Taslim mengatakan pengurus hanya memantau kegiatan ini. Sedangkan semua yang menjalankan adalah anggota muda sendiri sebagai pengabdian terhadap organisasi. “ Kami pengurus hanya memantau dan memberi masukan apabila terdapat kekurangan,” pungkasnya.

Mapala UMRAH Ikut Bakti Sosial di Gunung Kijang


Pusat Koordinasi Daerah (PKD) Provinsi Kepulauan Riau Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Organisasi yang mewadahi beberapa Mapala tingkat perguruan tinggi se-Kepri, yang diketuai oleh Mapala Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Miftahul Ulum. Memperingati hari Bumi sedunia  gelar “Bakti Sosial Desa Gunung Kijang”, Sabtu (25/4).

Kegitan ini dilaksanakan fokus di daerah gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Diikuti oleh beberapa Mapala yang mayoritas dari Tanjungpinang, yaitu Mapala STAI MU Tanjungpinang, Mapala Hang Tuah Sekolah Tinggi Sosial dan Politik (Stisipol) Raja Ali Haji, Mahapala Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Mahapala Sekolah Tinggi Teknologi Informasi (STTI) dan Mapala Universitas Negeri Batam (Uniba) Batam dan masing-masing Mapala mengirimkan 5 orang perwakilan.  Kegiatan ini akan dimulai dari pukul 09.00 hingga 14.00 WIB sesuai dengan Standar Oprasional (SOP) yang telah disepakati bersama.

Ketua Pelaksana Fadzil Annassyah mengatakan beberapa agenda kegiatan akan dilaksanakan diantaranya aksi gotong royong di gunung Kijang, penanaman bibit pohon sebanyak 150 pohon produksi dan pembagian sembako kepada warga di sekitar kaki gunung. Selain itu kita juga bekerja sama dengan dengan Dinas Kehutanan provinsi Kepulauan Riau. “ Ada tim yang bertugas mengambil bibit di sana, jelasnya.

Selanjutnya dia juga menjelaskan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini menjalankan program kerja PKD, karena melihat kondisi gunung Kijang saat ini terjadi penggrapan liar. Selain itu juga untuk menjalin silaturahmi antara warga desa gunung Kijang dengan Mapala, menutup jalur yang sudah digarap dengan cara menanam bibit pohon lagi. 

Selain itu juga untuk mencari informasi penting seputar Surat Keputusan (SK) dan mengetahui siapa orang yang menfasilitasi penggarapan tersebut dengan cara pendekatan dengan warga yang ikut serta dalam kegiatan ini.  Dan juga untuk membersihkan lingkungan yang biasa digunakan oleh Mapala dalam berkegiatan. “ Karena selama ini gunung Kijang juga digunakan oleh Mapala sebagai tempat pendidikan,” tambahnya.


“ Harapannya semoga pemerintah dan masyarakat bisa menjaga kelestarian gunung ini dan sama-sama memberikan perhatiannya, karena hutan itu mempunyai fungsi yang begitu penting dalam kehidupan ini,” ujarnya.

Menjelang Bulan Puasa Harga Sembako Merangkak Naik


Menjelang bulan suci Ramadhan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Tanjungpinang mulai merangkak naik. Kenaikan cukup signifikan terjadi pada harga sembako jenis beras, telur, minyak goreng dan bawang putih yang melonjak hingga mencapai dua hingga tiga kali lipat. Selain itu pasokan yang terbatas membuat warga terpaksa melakukan aksi borong untuk kebutuhan puasa, Kamis (11/6)
Kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini terjadi sejak sepekan terakhir dibeberapa pasar tradisional di  Pasar baru yang merupakan pasar terbesar. Hampir sebagian besar harga komoditi utama seperti beras, telur ayam, minyak goreng hingga bawang putih terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Kenaikan harga paling mencolok terjadi pada bawang putih yang mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya yakni dari 6000 rupiah perkilonya menjadi 12.000 ribu rupiah perkilonya. Belum tibanya masa panen yang kemudian berakibat pada minimnya pasokan diduga menjadi penyebab kenaikan harga ini, padahal seiring dengan semakin dekatnya bulan puasa, permintaan dari pembeli justru terus meningkat. Selain bawang putih, kenaikan harga juga terjadi pada sembako jenis beras. Harga beras kualitas super kini telah mencapai 6300 rupiah perkilonya, naik 500 rupiah dari harga sebelumnya sebesar 5800 rupiah perkilonya.
Di Pasar baru itu sendiri  harga sembako juga merangkak naik. Kenaikan harga paling melonjak pada bawang putih yang naik hingga 300 persen dari harga biasanya. Dari 3000 rupiah kini menjadi 12000 rupiah perkilo. Harga bahan pokok seperti telur, minyak goreng, gula, terigu dan sayuran mulai merangkak naik.
Telur yang semula 12.000 rupiah menjadi 13.000 rupiah perkilo. Minyak goreng 7500 rupiah menjadi 8500 rupiah. Kenaikan harga sembako ini memberatkan para konsumen, karena kenaikan tidak hanya satu jenis tetapi hampir semua jenis sembako.
 Menurut pedagang, kenaikan harga sembako di pasar tradisional  diduga dikarenakan tingginya permintaan konsumen menjelang empat hari sebelum puasa Ramadhan tahun ini. Tidak hanya itu para pembeli mengeluhkan kebijakan yang diberikan pemerintah mengenai naiknya sembako

“ ya tentunya , keberatan harga- harga semakin naik sementara gaji pekerja tidak ada kenaikan, tapi mau gimana lagi, karna setiap tahun seperti ini, lagian kan sekarang menjelang puasa, ya nikmatin aja “ tuturnya sambil tertawa.

UMRAH Mulai Buka Ujian Tulis SBMPTN 2015 Pada 9 Junii


Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mulai 11 sampai 29 Mei 2015 secara online melalui laman  http://pendaftaran.sbmptn.or.id, ujian tertulis dibuka pada 9 juli mendatang.
“SBMPTN 2015 dapat diikuti oleh siswa lulusan pendidikan menengah (SMA/MA/SMK/MAK) dan sederajat, termasuk Paket C tahun 2013, 2014, dan 2015,” kata Budi Primulia Kepala Bagian Akademik dan sebagai Sekretaris panitia SBMPTN, Senin (11/5).
SBMPTN 2015 diikuti oleh 74 PTN di Indonesia dimana ujian SBMPTN 2015 akan dilaksanakan pada 9 - 11 Juni 2015. UMRAH mengalokasikan  384 kursi bagi calon mahasiswa UMRAH dari jalur SBMPTN 2015, untuk penerimaan calon mahasisiwa baru tahun ini total keseluruhanya 1275 orang.
Menurut Budi, SBMPTN 2015 merupakan ajang sosialisasi SBMPTN bagi para siswa SMA atau sederajat maupun alumni yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi melalui SBMPTN
Ia menjelaskan bagi para calon mahasiswa yang ingin mengikuti SBMPTN 2015 harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu dan memilih wilayah ujian yang dilakukan secara online. Biaya seleksi peserta SBMPTN 2015 adalah Rp100.000 yang dapat dibayarkan melalui Bank Mandiri dan Bank BNI.
SBMPTN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh PTN satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak melalui ujian tertulis. Peserta SBMPTN 2015 dapat memilih program studi sebanyak-banyaknya 3 program studi.
“Jika peserta hanya memilih satu prodi, peserta dapat memilih PTN di manapun. Namun jika peserta memilih dua atau tiga prodi, salah satu pilihan prodi harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian tertulis,” katanya.
Dikatakannya poin-poin yang akan diuji pada SBMPTN 2015 adalah Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA); Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD SAINTEK) dan atau Tes Kemampuan Dasar Sosial Humaniora (TKD SOSHUM).
"Selain ujian tertulis, program studi ilmu seni dan keolahragaan juga mempersyaratkan uji keterampilan," tambahnya lagi.
Budi mengatakan kriteria penilaian dalam proses Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015 ini berdasarkan hasil ujian siswa itu sendiri, aturan dalam poin penialaian butir soal jika calon mahasiswa mengisi lembar jawaban benar 1 maka poinya 4, jika salah calon mahasiswa tersebut mendapatkan 1 poin dan jika tidak menjawab maka tidak mendapatkan poin.
“Apabila nilai calon mahasisiwa dikategotikan cukup sesuai dengan pilihan maka ia lulus, jika sebaliknya tidak lulus,” tukasnya
Budi juga menambahkan lagi, jika pilihan pertama nilai calon mahasiswa tidak mencukupi, namun dipilihan kedua sesuai jurusan yang dipilih qota penerimaanya masih banyak kosong, kemungkinan calon mahgasisiwa itu diterima.
Lokasi ujian tertulis di Kepulauan Riau (Kepri) di adakan di dua kota yaitu Kota Tanjungpinang dan Kota Batam pada 9 juni.
Budi menjelaskan di Kota Tanjungpinang lokasi ujianya diadakan di 3 sekolah yaitu di SMAN2, SMAN 4 SMKN 1 dan SMKN 2, sedangkan di Kota Batam lokasi ujianya diadakan di SMAN 1, SMAN 3, SMKN 2 dan SMKN 8.

“Keistimewaan dari ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) in adalah jika calon mahasisiwa ingin masuk ke PTN khususnya UMRAH mereka bisa mengikuti ujian dilakukan di kota-kota yang telah menyiapkan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tersebut karena butir soal disiapkan oleh pusat langsung,” Tukasnya.

TPU Anggrek Merah Aman Terkendali


          Lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Anggrek Merah, KM 5 Bawah, Tanjungpinang aman terkendali. Karena kelengkapan sarana dan prasarana serta kerjasama yang baik antara ahli waris dan personel dari Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman yang bertugas untuk membersihkan lokasi pemakaman Angerek Merah setiap harinya, Sabtu (18/4).
                “Soal kebersihan tidak difokuskan hanya ke petugas saja dan kerjasama antara ahli waris juga perlu, sehingga terlihatlah seperti ini tidak terlalu kotor dan tidak juga terlalu bersih, sedang-sedang saja,” Jelas Bambang (petugas dari Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Tanjungpinang).
                  Dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung serta kerjasama yang baik dari ahli waris  menciptakan suatu kondisi dimana pemakaman itu terlihat bersih, aman dan tidak terlihat tidak layak.
“Sejauh ini, kondisi lokasi tempat pemakaman ini aman terkendali dapat dilihat dari berbagai sisi baik dari kebersihanya, dan sarana prasarana sudah cukup baik,” ujar Bambang
             Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Anggrek Merah ini memiliki lokasi baru yang cukup luas, dan ada peraturan dan sistem pemakaman yang berbeda. Pada lahan lama masih diizinkan untuk melakukan semenisasi sedangkan yang baru tidak diizinkan lagi, sistem pemakamanya sudah dipetak-petakan sesuai jenis dan usia. Antara perempuan dan laki-laki tidak disatukan, begitu juga anak-anak, remaja dan dewasa.
          "Semenisasi di lokasi baru tidak lagi diizinkan, dan ada perubahan lain juga di lokasi pemkaman lama bagi ahli waris yang melakukan semenisasi terlalu lebar akan di bongkar atau diperkecil bagian trotoarnya. Ini bertujuan untuk penghematan lahan dan biar terlihat alami saja,” tukas Bambang.
             Bambang menjelaskan jika ada ahli waris yang ingin memakamkan saudaranya atau keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Anggrek Merah ini harus melapor terlebih dahulu, dan membayar uang lelah untuk kelancaran proses pemakaman tersebut.
“Uang lelah itu termasuk pada penggalianya, sarana dan prasarana seperti papan, kain kapan, dan lain-lain. Per orangnya berbeda bayaranya, kalau orang dewasa sekitar Rp800.000 dan anak-anak sekitar Rp500.000,” ujarnya.
           Adanya uang lelah tersebut akan mempermudah proses pemakaman, karena dari situlah petugas pemakaman akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Sesuai dengan peryataan Bambang. Tempat Pemakaman Umum (TPU) ini luasnya sekitar satu hektar dan sudah tercatat hampir 2000 makam yang terisi. Makam-makam tersebut terdiri dari anak-anak berusia dibawah lima tahun sekitar 200 makam, dan selebihnya makam anak-anak diatas lima tahun, remaja dan orang dewasa.
            Pemakaman ini dikhususkan hanya untuk orang-orang muslim, tidak diperuntukan orang-orang yang nonmuslim dimakamkan di pemakaman tersebut, karena itulah pemakaman ini sangat aman penziarahnya pun tidaklah orang-orang yang berlainan agama. Dengan adanya hal tersebut persediaan lahanpun masih dikatakan lumayan banyak.
              "Pesedian lahan disini masih lumayan, kira-kira setengah hektar atau lebih,” kata Bambang.
Bambang juga menjelaskan sejarah singkat dibangunya Tempat Pemakaman Umum (TPU) ini. Pada tahun 1967-an Tempat Pemakaman Umum (TPU) ini dibuka dan sudah diresmikan sebagai pemakaman umum oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang. 
             Tempat Pemakaman Umum (TPU) ini dibawah naungan Pemko Tanjungpinang, sebelumnya saat makam-makam belum mencapai tingkat 100 tempat ini dijaga oleh Ayahnya Bambang, karena seringnya membantu ornag tuanya Bambang sekarang menjadi bagian dari petugas Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Tanjungpinang yang ditugaskan di pemakaman Angerek Merah.
             Bambang yang dipercayakan sebagai pasukan terdepan ini juga menjelaskan pemakaman umum Kota Tanjungpinang dikategorikan termasuk bersih dan aman.
“Saya tidak selalu ditempat, kadang-kadang ditarik atau roling ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) lainya, kami selalu kerjasama, dan saya lihat pemakaman umum disini cukup baik dan aman,” ucapnya
         Petugas lainya juga menjelaskan bahwa tidak ada faktor yang menghambat kerja petugas pemakaman disini khusunya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Anggrek Merah. Semua peralatan cukup, jika ada yang kurang segera membuat permohonan untuk sarana prasarana tersebut ke Pemerintah Kota.

           “Meskipun agak sedikit lama proses permohonan sarana prasarana itu, tetapi kami tidak pernah tidak dapat alat tersebut kalau sudah diminta dengan Pemerintah Kota.” Ujar teman Bambang (salah satu petugas pemakaman umum Angrek Merah).

Degradasi Moral Masyarakat Tanjungpinang Akibat PLN


Degradasi moral masyarakat atau merosotnya moral masyarakat itu tidak lain diakibatkan oleh perkembangan teknologi itu sendiri, perubahan sosial dan kemajuan teknologi kini telah mempengaruhi masyarakat sekitar khususnya masyarakat Tanjungpinang salah satunya adalah PLN. Pemadaman listrik dibeberapa daerah khususnya yang terjadi di Kota Tanjungpinang ini membuat gondok dan memuncaknya amarah masyarakat. Kemarahan kolektif masyarakat sepertinya tidak bisa dibendung lagi.
Bagaimana tidak, bukan hanya frekuensi pemadaman yang bertambah namun durasinya kini semakin panjang, bakhan setelah diadakan orasi dikantor PLN Tanjungpinang pun semakin menjadi-jadi. Frekuensi pemadaman mencapai 4 kali dalam sehari.
Rasa kecewa dan bosan melihat kinerja PLN yang tidak berubah-ubah. Sehingga membuat masyarakat mengisi aktivitasnya dengan berbagai status cercaan bahkan makian diruang publik baik di facebook, Blackberry Massanger, twitter, dan sampai-sampai turun kelapangan lagsung hanya untuk memberikan peringatan kepada pejabat PLN atau pihak terkait untuk meminimalisasi pemadaman listrik.
Aksi yang dilakukan seharusnya berlangsung damai, malah menimbulkan aksi kekerasan dan parahnya lagi masyarakat yang ikut serta mengalami luka-luka.
Namun apa boleh buat, semua kekecewaan dan kemarahan masyarakat terhadap kinerja  PLN menjadi penyakit sendiri. Sakit akibat setelah dampak aksi masyarakat dan kejiwaan setelah mencerca namun kebijakan dan kinerja PLN tidak kunjung berubah.
Menariknya lagi, PLN membuat moral masyarakat sekitar khususnya Kota Tanjungpinang merosot drastis. Bagaimana tidaknya, contoh kecil ditengah asyiknya aktivitas Ibu Rumah Tangga memasak misalnya, tiba-tiba PLN melakukan pemadaman mendadak. Tanpa disenga maupun disengaja keluar kata-kata yang tidak baik dari ibu rumah tangga tersebut, meskipun tidak di lantunkan secara lisan didalam hatinya pasti merasa gondok dan geram karena ativitasnya terhambat akibat  PLN.

Lain lagi, terhambatnya aktivitas di rumah dan di kantor-kantor akibat PLN melakukan pemadaman yang terlalu sering menimbulkan sejumlah cacian yang dan amarah yang tak kunjug selelsai, Jejaring sosial menjadi salah satu wadah masyarakat untuk memberikan penilaian atas kinerja PLN seperti Facebook, Twitter, Blackberry Massenger. Ungkapan umpatan kekesalan, rasa gondok, geram, marah, pasrah melihat akibat aksi pemadaman listrik memenuhi ruang-ruang komentar yang hampirnya semuanya bernada sinis dan negatif dikarenakan pemadaman listrik yang terlalu sering dan tidak dapat diprediksi lagi.

Pameran dan Bazar Meriahkan MTQ KE-9 Kota Tanjungpinang



Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-9  Kota Tanjungpinang berlangsung meriah. Karena di seputar arena MTQ yang bertempat di Area Utama Terminal Sei Carang Batu 9 Kamis (23/4).

Pameran dan bazar ini dimulai Senin- Minggu mendatang. Acara tersebut kemarin dihadiri Walikota, Wakil Walikota, Sekda, Ketua TP PKK, GOW, DWP, MUI, LAM para undangan dari unsur FKPD SKPD dilingkungan Pemko Tanjungpinang.

“Semunya terlihat sangat meriah. Pemeran dan bazar ini salah satunya, waktu pembukaan Pemeran dan Bazar ini kemarin dihadiri angggota Pemko Tanjungpinang seperti Wali Kota beserta Wakilnya, Sekda, GOW, LAM, Dan para undangan,” tukas Bunga (Penjaga Stand Tanjungpianang Kota).

Bunga juga menambahkan acara bazar MTQ ini bertujuan memperkenalkan produk-produk unggulan daerah, diikuti oleh stand peserta yang terdiri dari PKK, GOW, DWP, kecamatan, serta Perbankan, UMKM maupun pelaku usaha lainnya.

Stand yang diperlombakan dalam acara MTQ tahun ini berjumlah 6 stand yaitu Stand Tanjungpinang Timur, Stand Tanjungpinang Barat, Stand Bazar Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Stand Kecamatan Bukit Bestari, dan Stan Tanjungpinang Kota.
“Tidak hanya menang yang hendak kami dapatkan dari pameran bazar ini, selain memperkenalkan makanan khas dareah dan produktivitas lainya kami juga ingin berperan aktif dalam memeriahkan acara MTQ tahun ini,” Ungkap Irus salah satu penjaga stand.

Selanjutnya Irus menambahkan, dari 6 stand tersebut masih banyak stand-stand lain yang sekedar hanya mempromosikan produk maupun perusahaanya seperti stand Batu akik, stand telkomsel, stand perbangkan yang didalamnya termasuk PD. BPR (Bank Pengkreditan Rakyat) dan lain sebagainya.

        Selain Irus dan Bunga, Peri Mastara penjaga stand PD. BPR juga berkomentar tentang MTQ tahun ini yang dikatakanya lebih meriah dan menarik dari tahun-tahun sebelumnya.
“MTQ kali ini lebih mantap dan menarik, dihadirkan pameran-pameran dan bazar yang memeriahkan serta memberi nilai kerjasama yang sangat baik. Dulu sebelumnya tidak ada seperti ini, itulah membuat MTQ kali ini lebih meriah dari sebelumnya,” Ungkapnya.

Kegiatan ini dapat menjadi forum silaturrahim yang dapat memperkuat rasa persaudaraan dan ikatan kebersamaan lintas etnis dan agama sebagai sesama masyarakat kota Tanjungpinang khususnya. Selain itu kegiatan ini juga menjadi media dakwah dan syiar keagamaan yang efektif, yang terbukti mampu menjadi daya dorong dalam memacu percepatan pembangunan daerah.

Dengan demikian meskipun ada keragaman suku, etnis, bahasa dan agama, kota tanjungpinang akan dapat hidup berdampingan satu sama lain, saling hormat-menghormati dan menghargai.Pada kesempatan yang baik ini saya mengajak segenap kaum muslimin di kota tanjungpinang untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam menciptakan tatanan kehidupan yang harmonis.

Salah satu upaya kita untuk mendalami arti, makna, kandungan dan keindahan Al-Qur’an sekaligus meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan menyelenggarakan MTQ. Kegiatan ini telah menjadi tradisi yang diselenggarakan mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat nasional.


Sesuai dengan tema MTQ tahun ini “Dengan MTQ Ke-9 Kota Tanjungpinang Kita Aktualisasikan Nilai-Nilai Ajaran Al-Qur’an Dalam Kehidupan Untuk Mewujudkan Masyarakat Yang Berbudi Dan Berakhlak Mulia.